Sistem Informasi Terkomputerisasi untuk Sistem Perpustakaan

Komputerisasi adalah kegiatan atau usaha untuk mengerjakan sesuatu pekerjaan yang biasanya dikerjakan secara manual kemudian diubah dengan menggunakan perangkat alat bantu berupa computer.
Sistem komputerisasi dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang sudah ada ( baik sebagian atau secara keseluruhan ) atau dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru dari sistem yang sebelumnya manual menjadi sistem yang terkomputerisasi dengan meningkatkan kemampuan mesin komputer dan sumber daya manusia.
Perpustakaan adalah suatu ruang terdapat buku-buku yang disusun berdasarkan sistem tertentu untuk digunakan sebagai media mencari ilmu dan wawasan setiap orang. Seiring dengan bertambahnya waktu maka ilmu pengetahuan juga berkembang dengan pesat sehingga inventaris buku pada perpustakaan juga akan semakin bertambah, begitu pula dengan anggota perpustakaan yang secara linier juga akan bertambah. Maka diperlukan suatu sistem informasi terkomputerisasi yang dapat menampung dan mengakses semua data-data tersebut secara cepat dan tepat. Sebagai solusinya, data-data tersebut dibuat komputerisasi dengan menggunakan sistem informasi perpustakaan yang data-datanya dapat dimasukkan ke dalam database sehingga memudahkan pengguna perpustakaan dalam mencari informasi buku yang diinginkan dan pendataan buku-buku yang dilakukan semuanya dengan komputerisasi.
System informasi Perpustakaan dikembangkan dari pemikiran dasar bagaimana kita melakukan otomatisasiterhadap berbagai business process dalam suatu perpustakaan. System Informasi Perpustakaaan (SIPERPUS) merupakan sebuah system yang terintegrasi untuk menyediakan informasi guna mendukung operasi, manajement, dan fungsi pengambilan keputusan dalam Perpustakaan.System Informasi pada Perpustakaan merupakan perangkat lunak yang didesain khusus untuk mempermudah pendataan koleksi perpustakaan, catalog, data anggota/peminjam, transaksi dan sirkulasi koleksi perpustakaan. Keseluruhannya bekerja secara sistemitis sehingga dapat memperbaiki administrasi dan operasional perpustakaan serta dapat menghansilkan bentuk bentuk laporan yang efektif dan berguna bagi menajemen perpustakaan.
Seiring perkembangan jaman yang berdampak pada semakin berkembangnya teknologi, perpustakaan tentu dituntut untuk dapat beradaptasi dengan perkembangan tersebut. Salah satu elemen penting dalam perkembangan perpustakaan yaitu sistem informasi yang dituntut untuk berjalan dengan cepaat dan tepat. Menurut Sumardi (2011)
“Sistem Informasi Perpustakaan adalah sebuah perangkat lunak berbasis WEB dan barcode scanner yang bermanfaat untuk membantu pengelola perpustakaan dalam melaksanakan tugasnya, misalnya melakukan pencatatan peminjaman dan pengembalian buku, katalogisasi, pencatan kegiatan sirkulasi buku, pembuatan laporan, kartu anggota dan sebagainya. Selain itu, dapat pula digunakan oleh anggota perpustakaan dan pengguna umum untuk mencari buku dengan kategori tertentu, melakukan pemesanan buku, dan melihat data peminjamannya serta besar dendanya (jika ada)”

Penerapan teknologi informasi di perpustakaan dapat difungsikan dalam berbagai bentuk antara lain:

1. Sebagai Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan. Biasanya disebut juga dengan Automasi Perpustakaan. Bidang pekerjaan yang biasanya diintegrasikan antara lain pengadaan, inventarisasi, katalogisasi, sirkulasi bahan pustaka, pengelolaan anggota, statistik dan sebagainya.
2. Sebagai sarana untuk menyimpan, mendapatkan, dan menyebarluaskan informasi ilmu pengetahuan dalam bentuk Teknologi Informasi. Biasanya dikenal dengan istilah Perpustakaan Digital.
Tujuan dari penggunaan sistem informasi pada perpustakaan adalah agar dapat diakses dari mana saja tanpa dibatasi oleh jarak dan waktu, cepat dan akurat dalam melakukan sistem barcode pada sirkulasi, dibangun menggunakan open source sehingga tanpa perlu menggunakan lisensi dan bersifat gratis, data disimpan secara terpusat pada server sehingga setiap orang dapat menggunakan informasi yang sama, proses update data lebih lebih praktis, dan pembuatan laporan dapat dibuat dengan lebih cepat sehingga mempercepat dalam pengambilan keputusan.
Setiap perubahan dalam hal apapun, termasuk perubahan Perpustakaan yang semula konfensional menjadi ber-Sistem Informasi atau Digitalisasi tentunya terdapat kelemahan atau kekurangan disamping kelebihan dan manfaatnya. Kelemahan-kelemahan Sistem Informasi dalam Perpustakaan antara lain dapat berupa:
1. Membutuhkan biaya yang besar. Biaya besar tersebut adalah untuk membeli PC (personal computer), untuk sewa teknisi ataupekerja yang dapatmembuatdanmengoperasikan di awal, yang tentunya pekerja tersebut adalah ahli dalam bidangnya, dan memakan gaji yang lebih di banding pekerja sebelumnya.
2. Hanya PC yang terinstal yang dapat digunakan semakin banyak PC yang terinstal maka akan semakin memudahkan pencarian, dan tentu saja membutuhkan PC lebih serta biaya lebih.
3. Pengguna yang Awam ketika PC telah di install maka Perpustakaan juga harus dapat mensosialisasikan penggunaan media atau system informasi tersebut. Karena tidak semua pengunjung melekteknologi.

Menu-menu yang biasa disediakan oleh Sistem Informasi Perpustakaan antara lain:

a. Buku : Berisi pengolahan buku, antara lain pencatatan, katalogisasi buku baru, mengedit, mencari buku, dll
b. Jurnal : Berisi pengolahan jurnal dan paper, mengisi data baru, mengedit dll
c. Skripsi : Berisi pengolahan skripsi, antara lain mengisi data baru, mengedit mencari, dll
d. Keanggotaan : Untuk melakukan registrasi anggota
e. Peminjaman : Untuk melakukan transaksi peminjaman buku
f. Pengembalian : Untuk melakukan transaksi pengembalian buku
g. Pencarian : Berisi operasi pencarian yang meliputi pencarian buku, paper, skripsi, dan anggota
h. Laporan: Berisi tentang informasi transaksi peminjaman dan pengembalian
i. Pilihan : Berisi tentang pengaturan yang akan diterapkan dalam Sistem Informasi Perpustakaan ini dan juga untuk mem-backup database.
j. Password: Berisi tentang penggantian password
k. Pengunjung: Digunakan untuk mencatat pengunjung

KESIMPULAN
Dalam suatu organisasi terlebih organisasi informasi seperti perpustakaan, harus memeliki sistem informasi terkomputerisasi yang akan dapat membantu mempermudah pengguna dalam melakukan pekerjaan, baik pelayanan maupun temukembali informasi. Seperti contoh diatas Sistem informasi perpustakaan, sistem informasi ini memberikan kemudahan bagi si pengguna untuk dapat menikmati fasilitas yang disediakan oleh sebuah perpustakaan. Mulai dari prosedure pendaftaran sampai prosedure pengembalian buku dan satu hal lagi, mempernudah mencari suatu buku dalam suatu sistem. Dan juga memberikan kemudahan bagi operator yang betugas menjaga perpustakaan tersebut contohnya dapat mengelola perpustakaan dengan baik, rapi ,cepat dan keamana terjaga, semuanya dapat terbantu dengan adanya sistem informasi ini. Maka dari itu pustakawan di era modern saat ini di tuntut untuk memahami dan dapat merealisasikan Ilmu Informasi, Ilmu Manajemen, Ilmu Pengklasifikasin, dan masih banyak ilmu-ilmu lain yang dapat mengembangkan dan menjadikan perpustakaan sebagai saran temu kembali informasi yang cepat, akurat, dan dapat diandalkan.


Referensi

http://microdata001.blogspot.co.id/p/arti-komputerisasi.html

Komentar

  1. Keunggulan website sistem informasi membentuk fondasi yang kuat untuk keberhasilan bisnis digital. Dari peningkatan efisiensi operasional hingga pengambilan keputusan berbasis data yang cerdas, setiap aspek berkontribusi pada daya saing dan kelangsungan bisnis.

    Melalui pemahaman mendalam akan manfaat website sistem informasi, organisasi dapat merancang strategi implementasi yang cerdas dan memaksimalkan potensi keberhasilan dalam ekosistem bisnis yang terus berkembang.

    Dalam sebuah lanskap bisnis yang terus berubah, fungsi website sistem informasi menjadi nadi yang menggerakkan efisiensi dan produktivitas. Dengan fungsi-fungsi yang dirancang secara cermat, sistem ini membentuk fondasi yang kokoh bagi organisasi untuk menghadapi tantangan modern.

    BalasHapus

Posting Komentar