Fenomena Perubahan Kebudayaan



Kebudayaan adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang kompleks yang mencakup pengetahuan, keyakinan, seni, susila, hukum adat dan setiap kecakapan, dan kebiasaan.

Perubahan kebudayaan adalah suatu keadaan dalam masyarakat yang terjadi karena ketidak sesuaian diantara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga tercapai keadaan yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan.

Faktor-faktor internal penyebab perubahan kebudayaan, antara lain sebagai berikut.
  • Adanya ketidakpuasan terhadap sistem nilai yang berlaku.
  • Adanya individu yang menyimpang dari sistem nilai yang berlaku.
  • Adanya penemuan baru yang diterima oleh masyarakat.
  • Adanya perubahan dalam jumlah dan kondisi penduduk.
Faktor-faktor eksternal penyebab perubahan kebudayaan, antara lain sebagai berikut.
  • Adanya bencana alam, seperti gempa bumi, banjir, dan lainlain.
  • Timbulnya peperangan.
  • Kontak dengan masyarakat lain.
Contohnya, K Pop yang saat ini banyak digandrungi remaja Indonesia. Melalui media meliput para remaja merubah gaya penampilan pun menjadi salah satu ajang paling trendi dengan cara berdandan mirip  artis idola merupakan suatu kebanggan. Modern adalah satu kata menunjukan bahwa seseorang berada di era masa kini, gaya style model-model artis Korea yang saat ini popular di kalangan remaja secara tidak sengaja mendorong terjadinya alkulturasi antara budaya masyarakat Indonesia dan ke-Korean. Tampil berbeda dan penuh warna merupakan salah satu khas gaya artis Korea, hal ini dapat kita lihat dari proses indentifikasi boy band ala Korea (SUJU) dan boy band ala Indonesia (SMASH) atau model gaya rambut, berpakaian ala Cerry Bell. Berberapa tingkah laku, cara menari, dan berpakaian pun menjadi sorotan utama media untuk memberikan informasi seputar style artis-artis dari Korea ataupun artis Indonesia ala Korean.
Terjadi proses penyamaan atau transfer nilai-norma kebudayaan Korea menjadi kebudayaan remaja Indonesia, interaksi kontak secara tidak langsung melalui media internet, televisi, surat kabar memudahkan para remaja khususnya. Keadaan inilah yang menarik perhatian penulis untuk mengetahui seberapa jauh style Korea dinikmati para remaja Indonesia dan seberapa jauh pengembangan budaya yang sudah mulai berubah dari budaya lama kearah budaya Korea yang sekarang anak muda Indonesia dengan demam terhadap budaya Korea.

Dampak dari budaya Korea terhadap Budaya Indonesia

Dibawah ini beberapa dampak positif masuknya budaya Korea terhadap Budaya Indonesia :
1.  Menginspirasi dunia musik Indonesia menjadi lebih berwarna. Hal ini terbukti dengan adanya korean wave di Indonesia dengan adanya boyband atau girlband indonesia yang baru bermunculan setelah adanya wabah kpop.
2.      Kecintaan terhadap musik semakin tinggi.
3.     Style berpakaian yang modis , gaya rambut, aksesoris yang lebih bervarisasi dan beraneka ragam.
4.   Menambah devisa negara. Dengan banyaknya artis korea  yang datang ke Jakarta untuk menggelar Konser seperti Super Junior yang secara tidak langsung mempromosikan indonesia sebagai tujuan menarik para wisatawan asing yang berasal dari korea.
5.      Memeperat hubungan kerjasama dimplomatik dengan negara korea tersebut.
6.  Menembah referensi tempat-tempat pariwisata yang di indah di negara Korea dengan menonton drama korea.
Selain dampak positif ada juga dampak negatif yang ditimbulkan oleh masuknya budaya korea :
1.      Acuh tak acuh terhadap budaya tradisional Indonesia
2.      Lebih menyukai budaya korea ketimbang budaya asli Indonesia yang bersifat monoton.
3.   Terlalu fanatik terhadap boyband atau girlband sehingga melupakan kewajiabannya misalnya seorang pelajar rela bolos sekolah demi melihat artis korea yang datang berkunjung ke Indonesia.
4.      Meniru gaya hidup dari artis-artis korea yang tidak sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia.

Cara menyikapi dan mengatasi dampak budaya Korea
Masuknya budaya asing ke suatu negara sebenarnya merupakan hal yang wajar, asalkan budaya tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa namun kita harus tetap menjaga agar budaya kita tidak luntur.
Langkah-langkah untuk mengantisipasinya adalah antara lain dengan cara:
1.    Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misalnya  semangat mencintai produk dalam negeri. Memakai pakaian, sepatu atau perlengkapan made in Indonesia salah satu contoh untuk mengatasi budaya-budaya asing yang ada di Indonesia.

2.  Lebih selektif terhadap budaya asing/korea yang masuk ke Indonesia. Menyeleksi dan menyaring nilai-nilai budaya asing sangat lah perlu dilakukan, dalam hal ini budaya korea yang bersifat baik untuk perkembangan kemajuan di indonesia bisa menjadi panutan seperti hal nya mepunyai etos kerja yang tinggi, tehknologi dll .Nilai-nilai budaya asing yang sesuai dengan budaya bangsa  dapat diserap sehingga akan memperkaya nilai budaya bangsa , sedangkan budaya yang bersifat tidak baik langsung di tinggalkan seperti hal nya dalam cara berpakaian yang tidak baik.
3.      Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya,
4.  Melaksanakan ajaran Agama dengan sebaik- baiknya dan Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa

5.  Mengenali, memelihara dan mengembangkan budaya nasional sebagai jati diri bangsa dengan cara mengirimkan misi kebudayaan dan kesenian dari suatu daerah keluar negeri. Selain itu, dapat dilakukan dengan menayangkan dan menyiarkan kebudayaan dan kebudayaan nasional melalui berbagai media, mengadakan seminar membahas kebudayaan daerah sebagai budaya nasional, serta pelestarian dan pewarisan dan pewarisan daerah yang dapat mendorong persatuan dan kesatuan bangsa.
6.      Lebih mempromosikan kebudayaan kesenian Indonesia agar masyarakat tertarik untuk ikut melestarikan kebudayaan indonesia tersebut. Jangan sampai kebudayaan kita di akui oleh negara lain misalnya seperti atik yang mereka akui itu adalah pakaian tradisional yang berasal dari negaranya, reog ponorogo, yang seharusnya berasal dari Jawa Timur, dengan mudahnya mereka mengakui kalau itu adalah kesnian yang berasal dari negaranya, begitu juga dengan alat musik angklung, lagu rasa sayange, bahkan rendang sampai mereka akui adalah makanan yang berasal dari Negara mereka.


Komentar