Pada
dasarnya film ini menceritakan tentang kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Di film ini
unsur teknologi adalah salah satu unsur yang paling disorot setelah konflik
kemanusiaan di dalam diri Caleb, hal itu lah yang akan saya bahas lebih lanjut. Film ini memakai setting di rumah Nathan yang memberikan kesan "surga"-nya
teknologi. Rumah Nathan yang berada di tengah hutan sekaligus di bawah tanah
ini adalah rumah yang sangat terintegrasi dengan teknologi yang mutakhir,
berbagai hal di rumah ini sudah bersinggungan dengan teknologi tingkat tinggi,
sebagai contoh system sensor atau detection berdasarkan wajah ketika Caleb
sampai di rumah Nathan, Nathan dapat mematikan dan menyalakan lampu hanya
dengan perintah suara, atau sistem keamanan rumah dimana harus memakai kartu
khusus untuk memasuki setiap ruangan dan setiap kartu memiliki hak akses yang
berbeda.
Interaksi
selanjutnya adalah interaksi manusia dan robot, yaitu antara Ava dan Caleb,
yang menjadi fokus utama cerita film ini. Kecerdasan buatan di dalam diri ava
adalah sebuah keajaiban teknologi yang seakan akan sudah memiliki kesadaran
selayaknya manusia, kecerdasan buatan (AI) ini memiliki kemampuan komunikasi
yang sangat baik hingga suatu titik dimana AI dapat memanipulasi emosi
manusia yang berinteraksi dengannya dengan memanfaatkan berbagai aspek seperti
psikologis hingga seksualitas untuk mencapai tujuannya. Film ini
menunjukkan kemungkinan teknologi di masa depan dan dampak dari AI pada
kemanusiaan, seperti yang kita tahu kemajuan teknologi saat ini sangatlah cepat
dan amat sangat masuk akal dan mungkin adanya sosok 'Ava' di dunia nyata yang
memungkinkan robot dan manusia hidup saling berdampingan.
Selanjutnya
adalah mengenai tampilan di film ini yang menyuguhkan arsitektur, fasilitas,
interface dan beberapa interaksi antara manusia dan komputer yang cukup
menarik. Karena genre science- fiction yang diambil ,film ini banyak
menonjolkan sisi futuristik, tetapi penggambaran teknologi yang diambil tidak
berlebihan, sehingga membuat tampilan di film ini terlihat clean dan simple. Tampilan
yang simple dengan garis garis tegas dan warna sederhana, sehingga terlihat
elegan. Penampakan Ava dengan tubuh robotiknya yang nyaris transparan dengan
lapisan wajah cantik yang (secara meyakinkan dibuat seperti) ditempel di atas
tengkorak metal, nyaris seperti tak ada efek visual CGI yang dihadirkan.
Pemilihan lokasi yang dipakai tak hanya cocok dengan narasi film namun juga
membangun mood penonton. Penonton dikondisikan untuk merasakan perasaan klaustrofobia
(perasaan takut terhadap tempat-tempat sempit) Caleb yang menginap di kabin Nathan dengan ruangan
berdinding tebal tanpa jendela.
Kesimpulan
interaksi manusia dan komputer:
Interaksi
antara manusia dan komputer yang ada dalam film ini dapat kita lihat saat Caleb
dan Ava berkomunikasi. Walaupun Ava adalah robot manusia yang di rancang khusus
dengan program, namun ia dapat berkomunikasi dengan baik. Ia bahkan dapat mendeteksi
kebohongan yang dilakukan Caleb. Maka dari itu interaksi manusia dan komputer
sangat erat hubungannya. Karena kecanggihan teknologi komputer berasal dari
manusia, dan manusia mendapatkan keuntungan dari kecanggihan komputer.
Komentar
Posting Komentar